Thursday, April 24, 2008

F. Keisha x3-7
Refleksi


Melalui wawancara dengan bi Tati, saya mendapat banyak pelajaran. Mulai dari perlunya kerja keras dan pantang menyerah dalam menghadapi hidup sampai pentingnya rasa syukur dalam setiap kondisi .Saya kagum dengan usaha keras dan pengorbanan bi Tati, terutama setelah ia di-PHK. Walaupun waktu itu keadaan sangat menyulitkannya, tapi ia mau berusaha dan tidak menyerah begitu saja. Jika dibandingkan, saya mungkin lebih berkecukupan. Tapi kadang saya justru lebih cepat menyerah dalam menghadapi masalah-masalah dalam hidup ini. Demi menghidupi keluarganya, ia mau bekerja serabutan, menjadi petani, jualan di pasar, dll. Sementara saya ? untuk mengerjakan PR saja saya suka malas.
Saya juga menjadi lebih mensyukuri atas berkat dan karunia yang telah Tuhan berikan pada saya, yang saya miliki sekarang. Kadang saya suka tidak puas dan tidak mensyukuri keadaan saya, padahal di luar sana masih banyak orang yang mungkin lebih buruk keadaannya, tapi mereka tetap bersyukur, salah satunya adalah bi Tati. Walaupun dia hidup berkekurangan, tapi ia tetap bersyukur. Diiringi dengan usaha yang keras dan pantang menyerah akhirnya banyak juga orang yang membantunya.
Wawancara ini juga membukakan mata saya bahwa ternyata banyak orang-orang di sekeliling saya yang beban hidupnya lebih berat. Mungkin hanya untuk menyekolahkan anaknya, ia harus bekerja siang malam. Karena itu saya harus lebih bersyukur. Bahwa saya mempunyai keluarga yang masih mampu menyekolahkan saya. Dan bahwa saya masih bisa makan secukupnya bahkan sampai kekenyangan.
Saya berharap dengan segala talenta dan dengan segala sesuatu yang saya miliki, saya bisa membantu mereka karena mereka membutuhkan uluran tangan kita.

No comments: