Betapa kagetnya saya mendengar kata-kata Pak Sigun yang diucapkan pada saya dan Milla pagi ini. Kata-kata Pak Sigun sungguh mengena di hati saya. Hal ini terjadi ketika saya bertanya pada Pak Sigun, "Jika sudah kaya, Bapak mau menjadi apa?" Dia hanya tersenyum dan menjawab, "Saya akan beramal". benar-benar jawaban yang amat sangat mengagetkan bagi saya. Seumur-umur, saya baru melihat seorang yang mau beramal jika punya banyak uang. Pak Sigun benar-benar berhati mulia. Mendengar jawaban itu, saya langsung merefleksikannya pada diri saya, apakah saya akan membantu yang tidak mampu jika saya sudah kaya? mengapa seorang Pak Sigun yang hanya berpenghasilan pas-pasan bisa berpikir seperti itu. Hal itu benar-benar mengagumkan untuk saya. Terkadang kita melihat orang miskin hanya sebelah mata. Kita hanya menganggap mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Termasuk berbohong menjadi orang cacat dan orang tidak mampu yang patut dikasihani di lampu merah. Jujur, saya sering beranggapan seperti itu. Tapi, setelah bertemu dengan Pak Sigun, pandangan saya berubah total. Pak Sigun, orang yang tidak mempunyai apa-apa, bisa mempunyai tujuan mulia seperti itu. Mengapa kita sebagai seorang yang berkucukupan tidak membantu sesama kita yang kesusahan? Pak Sigun adlaah orang yang miskin. Tapi kemiskinannya tidak membuat ia tidak putus asa. Justru Ia mencoba bersyukur dan tersenyum atas keadaannya yang serba kekurangan itu. Baginya, harta bukanlah segalanya. Yang penting bagi dirinya adalah ia bisa membahagiakan istri dan anaknya yang sedang menunggu di kampung. Yang penting ia bisa melihat anak dan istrinya tersenyum. Dan ia adalah manusia paling tulus yang pernah saya temui.
Friday, April 25, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment